Dalam kuku-kuku imperialis yang mencengkeram kuat
Mereka bangun menggeliat
Dalam taring-taring imperialis yang menghunjam kokoh
Mereka lari menerjang
Tidakkah kau tahu bagaimana mereka menghamparkan jembatan
emas?
Dengan
tetes-tetes keringat dan air mata
Mereka
lompat
Menerjang
Dengan tetes-tetes darah dan satu nyawa
Mereka bangkit
Mendobrak
Tidakkah kau tahu nikmatnya sebuah kemerdekaan?
Sejarah
yang mereka ukir
Sejarah
yang mereka buat
Tidaklah
cukup dengan mengukir nama mereka
Di buku
sejarah bersampul kulit
Di
kertas putih bertinta emas
Di tugu
peringatan yang tinggi menuju langit
Di
monumen perjuangan yang banyak menerkam duit
Tiidakkah kau tahu?
Sukalaksana, 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar